Cerita Palestina

Cerita Palestina Terjajah dan Berdirinya Israel Penjajah

 

      Akhir-akhir ini terjadi keprihatinan yang mendalam di bumi Palestina. Beribu orang tewas akibat serangan Israel ke jalur Gaza yang dimulai tanggal 27 Desember 2008. Dunia pun bergejolak. Beberapa negara dengan keras menentang Israel bahkan dengan memutuskan hubungan diplomatiknya. Unjuk rasa menentang serangan Israel pun terjadi di mana-mana termasuk di Indonesia. Namun, perang masih mungkin meletus hingga beberapa tahun mendatang.
Palestina memang memiliki sejarah yang pelik. Israel, yang merupakan bangsa Yahudi, mendirikan negaranya di atas tanah Palestina. Hal ini menyebabkan situasi berkembang hingga keadaan sekarang. Untuk lebih memahami konflik ini, maka saya berusaha merangkum sejarah Palestina dari awal hingga terjadinya konflik.

Wilayah Palestina-Israel (swaramuslim.com) 
Wilayah Palestina-Israe


Gencatan senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata apapun untuk sementara di mana kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk menghentikan tindakan agresif masing-masing.
Gencatan senjata bisa dinyatakan sebagai bagian dari perjanjian formal, tetapi bisa juga sebagai bagian pemahaman informal antara kedua belah pihak. Sebagai contoh, pada tanggal 25 Desember 1914, pada Perang Dunia I, terjadi gencatan senjata informal karena Jerman dan Inggris ingin merayakan Natal. Tidak ada perjanjian yang ditandatangani, dan setelah beberapa hari peperangan berlanjut [1].
Contoh lain dari gencatan senjata terjadi antara Israel dan Otoritas Palestina pada tanggal 8 Februari 2005. Pada saat itu, pemimpin delegasi Palestina, Saeb Erakat menyatakan gencatan senjata mereka: "Kami setuju bahwa hari ini Presiden Abbas akan mengumumkan penghentian permusuhan secara penuh terhadap orang Israel dimanapun dan Perdana Menteri Sharon akan mengumumkan penghentian kekerasan dan aktivitas militer terhadap orang Palestina di manapun." [2]

     Wilayah Palestina pada mulanya ditinggali oleh beberapa bangsa, yaitu bangsa Ammonit dan Philistine. Lalu, sekitar tahun 1000 SM, Palestina ditaklukan oleh Raja Thalut dan Daud a.s. Daud a.s. dan keturunannya, yang merupakan bangsa yahudi, akhirnya menjadi raja di sana dan Palestina menjadi tanah air bangsa yahudi dari 1000 SM – 135 M. Palestina sendiri sempat dikuasai oleh Kerajaan Persia, Babilonia, Mesir, dan kerajaan-kerjaaan lain secara bergantian dalam rentang waktu tersebut. hingga sekarang palestina rentan di kuasai oleh negara tetangga salah satunya Israel yang hingga saat ini masih berusaha menduduki  seluruh wilayah palestina

 Munculnya Konflik Palestina-Israel
 
  Gerakan Zionisme Internasional  Zionisme merupakan salah satu kelompok dalam agama yahudi. Istilah    Yahudi berasal dari akar kata Zion atau Sion, yang pada masa awal sejarah Yahudimerupakan Sinonim dari kata Jerusalem. Lahirnya Zionisme tidak dapat lepas dariharapan kaum Yahudi untuk kembali ke tanah yang dijanjikan ( promised land ).Zionisme berangkat dari rumusan sederhana terhadap kondisi riil fonomena anti-semit atau lebih tepat dikenal dengan anti-jews di Eropa Sebagai sebuah ideology,Zionisme disusun dengan sebuah target jelas, yaitu untuk membentuk sebuah Negara Yahudi. Latar belakang utama lahirnya gerakan Zionisme disebabkan oleh hak social,politik, ekonomi, budaya, dan agama mereka yangditindas ketika mereka terpaksa hidup berdiaspora di beberapa Negara. Dari sinilahtimbul kesadaran dalam diri orang-orang Yahudi untuk mengakhiri penderitaanmereka yang berkepanjangan dengan cara kembali ke negeri leluhur mereka di tanahyang dijanjiakan.Tranformasi Zionisme menjadi sebuah gerakan resmi terjadi pada sekitar tahun 1897.Perubahan tersebut tidak dapat dilepaskan dari nama Theodore Herzl. Herzl berhasilmerumuskan idologi kebangsaan dan gagasan tentang sebuah Negara merdeka bagiyahudi (Abu Bakar; 2008). Setahun kemudian, meskipun banyak tantangan, diamenyelenggarakan kongres zionis pertama di Bassel, Swiss. Di samping itu, Herzlmulai melobi para pemimpin dunia dan tokoh politik.Selain menjadi tonggak bagi berdirinya gerakan Zionisme secara global, kongres pertama tersebut merekomendasikan sebuah Negara khusus bagi kaum Yahudi yangtercerai berai di seluruh dunia. Namun, kongres tersebut belum menentukan secarategas wilayah mana yag akan dijadikan tempat bagi berdirinya Negara tersebut. Baru pada kongres kedua yang diselenggarakan pada 1906, gerakan Zionismemerekomendasikan secara tegas untuk mendirikan sebuah Negara bagi Yahudi ditanah Palestina
Terdapat dua peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah bagi berdirinya NegaraYahudi di tanah Palestina. Pertama, perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 antara Inggrisdan Perancis yang membagi peninggalan wilayah Turki Utsmani di wilayah Arab.Kedua, Deklarasi Balfour tahun 1917 yang menjanjikan Negara Yahudi di tanahPalestina pada gerakan Zionism  Perlu diketahui, sejak awal didirikannya sampaisaat ini, gerakan Zionisme bukanlah murni gerakan keagamaan. Zonisme merupakansebuah gerakan bermotif duniawi yang menginginkan agar kaum Yahudi memilikitanah air sendiri. Untuk mendapatkan legitimasi dan dukungan yang luas, gerakan Zionisme menggunakan doktrin-doktrin keagamaan yang seringkali dipaksakan, agar sesuai dengan keinginan mereka. Oleh karena itu, tak mengherankan jika eksistensigerakan ini juga mengundang pro dan kontra dikalangan internal Yahudi

 Latar Belakang Konflik Palestina dan Israel 

     Konflik antara Palestina dan Israel hingga saat ini masih merupakan masalah terbesar  bagi negara-negara di kawasan timur tengah bahkan di tangan internasional. Penduduk Palestinasudah puluhan tahun hidup dalam perjungan untuk membela kedaulatannya, dan membelakeadilan serta hak asasinya. Serangan dari Israel yang mendapat dukungan dari Amerika tidaklahmembuat mereka mundur, buram dan takluk, bahkan justru dapat melahirkan semangat juanguntuk membela Negara dan keadilan.Hal ini dapat di lihat ketika terjadi konflik dengan Israel, pejuang Palestina selalumenunjukkan semangatnya untuk melawan musuh dengan senjata yang tidak sebanding dengansenjata musuh. Namun meskipun keterbatasan senjata tidaklah membuat mereka berhati kecil, putus asa dan mudah menyerah, karena mereka tahu bahwa hal ini merupkan persoalan hak  penduduk Palestina yang harus di pertahankan dan di bela. Israel tidaklah berhak merebut tanah palestina dan menginjak-ngenjak bangsa palestinaKonflik yang berkepanjangan ini tidaklah mudah di selasaikan, sebab hal ini persoalanyang harus di tangani dan di selesaikan secara internasional. Namun anehnya, konflik ini padakenyataannya tidak pernah selesai bagaikan film serial yang terus bersambung; serial pertamaselasai muncul serial kedua dan begitu seterusnya. Memang kadang terjadi perdamaian selang beberapa bulan atau beberapa tahun, namun kemudian meletus lagi.Sekarang terjadi lagi konflik yang cukup panas antara pejuang Palestina dan Israel. Sejak konflik beberapa hari hingga sekarang, serangan Israel ke Gaza telah merengut nyawa sekitar 700 (tujuh ratus korban), yang mayoritas masyarakat sipil dan anak-anak di bawah usia. Udara diGaza di selimuti dengan asap letusan bom-bom Israel, tumpahahan darahpun terus mengalir  bagaikan mata air yang mengalir, sementara dunia hanya menjadi saksi. Alangkah kejamnyamanusia yang selalu punya rasa dendam dan merebut hak orang lain, sungguh sangat biadabnyatindakan Israel itu dengan membabi buta.

   Dampak sosial Perang Palestina-Israel di Jalur Gaza

     Perang Palestina-Israel di jalur Gaza pada awal tahun 2009 akhirnya memberikan dampak sosial yang cukup besar bagi warga kedua negara yang bertikai tersebut. Korban perang jalur gaza yang kebanyakan adalah warga sipil perempuan dan anak-anak memberikan trauma perang berkepanjangan didalam hidup mereka. Desingan peluru, granat, ledakan bom terekam sangat kuat dalam ingatan mereka. Belum lagi melihat rumah mereka yang sebelumnya adalah sebuah lingkungan yang indah dan menyenangkan sekarang berubah menjadi neraka kecil bagi mereka. Rumah ibadah yang di luluhlantakkan oleh berondongan peluru dan mesiu dari M-1 pasti membuat sedih berkepanjangan dihati warga. Perpisahan dengan orang-orang yang mereka cintai di Israel dan Palestina sepanjang perang jalur gaza juga merupakan ingatan yang buruk bagi perkembangan mental warga. Sikap antipati, ketakutan terhadap suatu bangsa dan perlawanan terhadap bangsa akan terus hadir disepanjang hidup warga Palestina dan Israel. Perang apapun alasannya pasti akan berdampak buruk bagi warga negara didalamnya tidak terkecuali perang jalur gaza. Dampak sosial dari sebuah perang lebih mahal dari biaya perang itu sendiri. Jumlah angkatan perang yang tewas tidak sebanding dengan jumlah korban dari pihak sipil. Pengalaman perang dunia 1 dan perang dunia 2 rupanya tidak cukup ampuh dalam memberikan efek jera kepada umat manusia di muka bumi ini. Dampak sosial inilah yang terkadang luput dari perhatian pemerintah yang memutuskan menginvasi negara yang dianggap melanggar aturan. Solusi damai sepertinya belum menjadi prioritas yang harus diperjuangkan. Perang jalur gaza sudah memaksa warga palestina-Israel mengalami dampak sosial dan psikologis yang panjang. Apakah langkah yang akan diambil pemerintah kedua negara tersebut dalam mengatasi dampak sosial warganya ? Adakah yang bertanggung jawab dengan akibat perang ini ?

 Dua Penyebab Utama Konflik Palestina – Israel Tak Pernah Berakhir

    Konflik Palestina – Israel yang berlangsung sejak tahun 1948 hingga kini seperti tidak akan pernah bisa diakhiri. Penyerangan-penyerangan di antara kedua belah pihak selalu akan terjadi. Pihak Israel beralasan mempertahankan diri dari serangan pejuang Palestina dan tentara Hamas, sedang pihak Palestina mengadakan perlawanan karena merasa wilayahnya semakin menyempit direbut rezim zionis dengan pendudukan bersenjata maupun mendirikan pemukiman-pemukiman yahudi dengan cara merampas tanah rakyat Palestina.
Masyarakat dunia khususnya negara-negara Arab yang semula memihak bangsa Palestina dan berperang dengan Israel untuk membela hak-hak bangsa Palestina yang dijajah, akhirnya lebih banyak berdiam diri. Terutama sejak berdirinya negara Palestina secara resmi pada tanggal 15 Nopember 1988, dukungan negara Arab semakin melemah terhadap perjuangan bangsa Palestina menghadapi rezim zionis yang didukung mutlak oleh Amerika Serikat (AS). Sepertinya negara-negara Arab melihat Palestina bukan lagi sebagai bangsa yang lemah yang harus didukung sepenuhnya oleh sesama bangsa Arab, tapi sudah sebagai negara yang berdaulat dan mempunyai kekuatan sendiri. Atau karena ada kepentingan politik dan ekonomi sehingga rasa persaudaraan kearaban dan keislaman di antara bangsa-bangsa arab meluntur.
Kebingungan kaum Muslimin dan masyarakat dunia akan nasib rakyat Palestina selanjutnya dan kapan konflik mereka dengan pemerintah Israel akan berakhir adalah pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban memilukan. Kalau dilihat dari sepak terjang rezim zionis, maka jawabannya adalah sampai seluruh tanah Palestina habis dikuasai oleh mereka dan sebagian bangsa Palestina yang tersisa mau menjadi rakyat jajahan, bangsa kelas dua atau bahkan menjadi budak. Sedangkan bila dilihat dari semangat perjuangan bangsa Palestina melawan rezim zionis, maka jawabannya adalah sampai titik darah penghabisan dari para pejuang, mujahid mereka yang membela tanah air dan keberadaan mereka sebagai bangsa merdeka dan berdaulat di tanah sendiri.
Apabila diringkas ada dua penyebab terkatung-katungnya penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel, yakni:
1.  Perbedaan yang menonjol dan prinsip berupa pengakuan akan keberadaan kedua negara dan bangsa tersebut di mata mereka sendiri khususnya, dan di mata negara-negara lain di dunia termasuk Amerika Serikat yang sampai saat ini masih berpihak kepada pemerintah Israel.
2. Kedudukan kota Jerusalem dengan mesjid Alaqsanya sebagai tempat ibadah dan bersejarah bagi kedua bangsa yang secara umum berbeda agama tersebut.
Dunia arab dan dunia Islam memandang bangsa Palestina adalah pemilik sah tanah air mereka. Sedangkan bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki tanah air dan menolak serta keluar dari tanah perjanjian (Holy Land) yang dijanjikan Tuhan sesuai dengan berita di kitab suci.
Kedaulatan bangsa Palestina dengan berdirinya negara Palestina merdeka yang diproklamirkan di Aljazair ternyata tidak sepenuhnya diakui oleh Israel. Israel menganggap Jerusalem dan Gaza sebagai bagian dari tanah perjanjian seperti yang disebutkan di dalam kitab suci mereka, yang masih dikuasai oleh bangsa Palestina. Inilah alasan kenapa bangsa Yahudi dengan semangat zionismenya lebih memilih tanah Palestina sebagai tempat untuk mendirikan negara.
Amerika Serikat sendiri masih menerapkan standar ganda dalam hal ini. Sebagai anggota dewan keamanan PBB mengakui legalitas negara Palestina, namun di sisi lain membantu Israel secara politik, militer dan ekonomi untuk menguasai Palestina.
Dunia arab dan Islam menganggap berdirinya negara Israel adalah bentuk dari pemaksaan atas keberadaan orang-orang Yahudi di tanah Palestina. Bagi bangsa Palestina rezim zionis Israel dan bangsa Yahudinya adalah penjajah yang mendatangi dan ingin merebut tanah air mereka, bukan sebuah negara tetangga yang sedang bertengkar dengan mereka. Bagi para pejuang Palestina peperangan yang mereka lakukan adalah sebuah perjuangan heroik mempertahankan keberadaan tanah air dan bangsanya, persis seperti pejuangan kita memerdekan diri dari penjajah Belanda dan Jepang.
Memang benar perang antara Palestina dan Israel bukan perang agama, tetapi tidak bisa dilepaskan dari sebab-sebab pemikiran keagamaan yang berasal dari kitab suci. Alasan utama mereka berperang adalah memperebutkan tanah air, termasuk juga daerah Jerusalem yang merupakan tempat suci bagi tiga agama samawi di dunia, di mana di sana berdiri mesjid Alaqsa (Alharam alqudsi ashsharif) yang dijadikan tempat ibadah umat Islam atau disebut juga sebagai Bukit Bait Allah (The Temple Mount / Har ha-Bayit) bagi umat Yahudi dan Nasrani. Dan terkenal dengan dinding ratapan (The Western Wall/The Wailing wall/Ha Kotel Ha Ma’aravi) yang terletak di sebelah barat masjid Alaqsa sebagai tempat ibadah umat Yahudi, atau disebut Alburaq Wall oleh kaum Muslimin.
Perhatikan kegiatan pemerintah Israel yang mengadakan pembongkaran dan penggalian di bagian dinding ratapan yang nota bene bagian dari mesjid Alaqsa. Perhatikan juga kata-kata Theodore Herzl (merupakan pengulangan sumpah tua dari para Talmudis) pada pembukaan Konggres Zionis Dunia di Basel, Swiss pada tahun 1897:
"Jika aku melupakanmu, Oh, Yerusalem, maka tangan kananku ini tidak akan bisa melakukan apa pun"


  Perang israel vs Palestina Berlanjut di Media Sosial 
    Pertempuran yang terjadi antara pasukan israel dan Palestina bukan hanya melancarkan serangan di dunia nyata, tapi juga di dunia maya melalui media sosial. Kedua negara itu meluncurkan peran hastag, tweet berbahasa Inggris dan video di berbagai situs seperti Twitter, YouTube, Facebook, dan Flickr.
Kedua kubu melaporkan kondisi di medan perang dan saling bersaing membentuk opini publik. Seluruh warga dunia dapat memperoleh informasi peperangan Gaza tanpa menyaksikan langsung ataupun melalui media baik surat kabar maupun elektronik.  
Baik Israel maupun Palestina meng-update kabar perang melalui media sosial terutama Twitter dan Youtube. Perang media sosial pun melanda peperangan Gaza yang tengah membara.

Selama beberapa tahun terakhir, jejaring sosial telah digunakan untuk mendapatkan informasi. Kini, media sosial pun sedang digunakan untuk mencoba mempengaruhi pikiran orang-orang di seluruh dunia tentang konflik yang terjadi di Timur Tengah.

"Ini merupakan langkah yang sangat alami untuk media sosial. Penerima melihat informasi di media sosial dan menganggapnya lebih segar, lebih pribadi, dan tidak disensor. Ini (media sosial) jelas bisa mempengaurhi hasil politik. Hanya butuh satu foto atau gambar dari kekejaman pribadi untuk memulai sebuah gerakan," kata seorang analis Moor Insight & Strategy, Patrick Moorhead, seperti dikutip dari PC Advisor, Minggu (18/11/2012).

Seperti diketahui, setelah serangkaian peningkatan pertempuran dan serangan militan antara israel dan Palestina dalam beberapa bulan terakhir, konflik telah berkembang menjadi pergerakan pasukan, serangan rudal, dan meningkatnya jumlah korban.

Israeli Defense Force (IDF), mempublikasikan tweet di bawah @IDFSpokesperson, salah satu akun Twitter dari pemerintah Israel yang mengomentari serangan di Jalur Gaza. Menggunakan hastag #Israelunderfire dan #Pillarofdefense, IDF mempublikasikan informasi tentang serangan roket ke Israel, dan menggunakan tweet untuk menyangkal pernyataan para kritikus.

IDF juga mempublikasikan foto dan video peluncuran rudal dan kerusakan yang diakibatkan serangan tersebut. Bahkan salah satu video yang beredar diklaim menunjukkan pembunuhan pemimpin militer Hamas, Ahmed al-Jabari dan telah disaksikan lebih dari 2 juta kali sejak di-posting Rabu lalu.

Tak mau kalah, serangan di media sosial juga dilakukan oleh pihak Hamas. Mem-posting tweet dari @alqassamBrigade, Al Qassam Brigades yang merupakan sayap militer kelompok Palestina Hamas, juga menyuarakan tentang konflik dan mempublikasikan informasi serangan rudal.

Kelompok itu juga menegaskan kematian Al-Jabari dengan tweet #Hamas mourns the leader Ahmed al-Jabari and his bodyguard al-Hams," (Hamas berduka untuk pemimpin Ahmed al-Jabari dan pengawalnya al-Hams). @alqassamBrigade juga mem-posting video YouTube tentang jatuhnya pesawat tak berawak Israel yang dilengkapi dengan tweet "idfelite enjoy this>> losers," serta berhasil ditonton 30 ribu kali.

Fakta-Fakta Yang Terjadi akibat konflik palestina – Israel

  1. Penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel harus menggunakan kendaraan dengan cat dan warna khusus untuk membedakan antara ras Yahudi dan selain Yahudi
  2.  Yerusalem bagian timur, Tepi Barat, Gaza dan dataran tinggi Golan dianggap oleh masyarakat internasional khususnya barat dan Amerika sebagai kawasan yang dijajah Israel dan bukan merupakan bagian dari Israel? [Bahkan Sekutu israel aja mengakuin israel itu penjajah
  3. Israel mengalokasikan 85% air bersih hanya untuk ras Yahudi dan Membagikan 15% sisanya untuk seluruh penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel? Secara realitas, Israel mengalokasikan 85% air bersih hanya untuk 400 penduduk Yahudi di Hebron, sementara 15% sisanya alokasi kan kepada 120 ribu penduduk Palestina di daerah itu?
  4. Amerika mengalokasikan 5 milyar US$ dari penghasilan pajaknya setiap tahunnya untuk menyumbang Israel? [1$ = Rp.8.600 X 5.000.000.000
  5. Amerika terus memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar 1,8 milyar US$ setiap tahunnya? Dan tahukah Anda bahwa jumlah sebesar itu sama dengan sumbangan Amerika kepada seluruh Negara di benua Afrika?
  6. pemerintah Amerika telah menekan Kongres tentang pelanggaran Israel dalam penggunaan senjata yang mereka sumbang kan? Khususnya a pada tahun 1978, 1979 dan tahun 1982 pada perang di Lebanon dan penggunaan senjata nuklir pada tahun 1981.
  7. Israel adalah satu-satunya Negara di Timur Tengah yang menolak menandatangani larangan pengembangan senjata nuklir? Dan menolak Tim Investigasi PBB untuk memeriksa tempat persembunyian nuklir nya
  8. Perwira Tinggi Israel di Departemen Perang mengakui secara terang-terangan bahwa militer Israel membunuh semua tahanan perang Palestina tanpa proses pengadilan
  9. Israel meledak kan tempat kediaman Diplomat Amerika dan menyerang kapal perang Amerika Liberty di perairan internasional pada tahun 1967? Walaupun serangan itu menewaskan 33 tentara Amerika dan melukai 177 lainnya, tetapi Amerika sama sekali tidak melakukan tindakan apapun terhadap Israel? Hanya dengan alasan bahwa tentara Israel salah sasaran
  10.  srael merupakan Negara yang paling banyak mengabaikan resolusi DK PBB? Jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel mencapai 69 buah.
  11. Israel terus melakukan berbagai usaha untuk menghancurkan Masjid Al Aqsha dan Kubah Shakhrah sejak 50 tahun yang lalu dengan menggali bawah tanah masjid tersebut agar runtuh dengan sendirinya
  12. perintah Perdana Menteri Israel Ariel Sharon sudah tidak dituruti lagi oleh militer Israel? Salah satu contohnya adalah ketika ia melarang militer Israel untuk melakukan genjatan senjata dan dilarang menembak, tetapi militer Israel terus menyerang, menembaki rakyat sipil Palestina dan menghancurkan tempat tinggal mereka. Insiden paling memilukan Anda lah pembantaian tiga wanita Palestina, padahal mereka sedang berada dalam tenda pengungsian nya

 Foto-foto Perjuangan Rakyat Palestina


Intifada (www.israelnewsradio.net)Seorang Anak Melempar Batu ke Tentara Israel 
(www.voltairenet.org) 
Seorang Anak Melempar Batu ke Tentara Israel dalam Intifada

.

 

 




Pos Penjagaan Israel menuju Masjid Al Aqsha




Kaum perempuan Palestina susah berdesak-desakan melewati
pos penjagaan Israel guna shalat di Masjid Al Aqsha

KESIMPULAN

     Israel telah melakukan kejahatan perang (war crime) dan termasuk kejahatan pidana berat internasional yang telah di kecam oleh seluruh Negara yang tergabung dalam PBB. Kenyataan sampai saat ini pelanggaran atas konvensi-konvensi yang dibuat antar Negara bahkan melibatkan dunia internasional belum mampu memberi keadilan atas hukum internasional. Selalu Negara-negara adidaya yang mampu menguasai dan mempermainkan semua perjanjian baik tertulis ataupun kebiasaan internasional.      Konflik Israel-Palestina bagi Indonesia merupakan sebuah konflik yang menjadi perhatian tersendiri. Indonesia mengatakan bahwa perdamaian Israel-Palestina hanya bisa tercapai dengan memberikan kemerdekaan penuh kepada Palestina. Indonesia sangat mendukung kemerdekaan Palestina karena: (1) Konstitusi Indonesia di dalam UUD 1945 menyebutkan bahwa segala bentuk penjajahan tidak dibenarkan. (2) Pola historis persahabatan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah. Dukungan yang diberikan Indonesia juga didasari oleh kepentingan nasional berupa memberikan dukungan kepada negara sahabat (Palestina), dan juga keuntungan ekonomi yang dapat diterima dari investor-investor Timur Tengah. Di dalam DK PBB inilah Indonesia mendapatkan keuntungan dalam hal menyuarakan kepentingannya merealisasikan perdamaian Israel-Palestina. -->Peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina dapat dilihat dari konsistensi Indonesia di dalam DK PBB bernegosiasi dengan sesama anggota untuk bersama membuat langkah-langkah perdamaian di sana. Peran Indonesia ini mendapatkan prestasi ketika DK PBB mengeluarkan resolusi no. 1850 pada 2008 setelah selama empat tahun DK PBB tidak memiliki kebijakan konkrit menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Di samping itu, Indonesia juga berhasil menginisiasi resolusi DK PBB no. 1860 yang meminta Israel menarik pasukan dari Palestina dan melakukan gencatan senjata.
 




No comments:

Post a Comment

Post