MAKALAH ALIRAN-ALIRAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

ALIRAN-ALIRAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di era Globalisasi saat ini Pendidikan menjadi kebutuhan wajib bagi setiap orang, karena Pendidikan mencerminkan simbol kemajuan IPTEK bagi setiap negaranya. Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu dan hingga kini,  maupun di masa depan pendidikan selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik sosial, budaya maupun iptek. Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan itu disebut aliran-aliran pendidikan. Seperti dalam bidang-bidang lainnya, pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang berkepanjangan. Pada akhirnya dialog tersebut  melahirkan pemikiran-pemikiran baru, dan demikian seterusnya.
 Agar diskusi berkepanjangan itu dapat diikuti dan di pahami, maka berbagai aspek dari aliran-aliran itu harus dipahami terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap calon tenaga kependidikan, utamanya calon pakar kependidikan, harus mampu memahami berbagai aliran-aliran itu agar dapat menangkap makna setiap gerak dinamika pemikiran dalam pendidikan itu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja aliran-aliran pendidikan itu?
2.      Bagimana pengaruh aliran-aliran pendidikan terhadap pemikiran pendidikan di Indonesia?
C.    Tujuan
1.      Memahami aliran-aliran  pendidikan serta pengaruhnya di Indonesia
2.      Memahami beberapa pengaruh aliran pendidikan, utamanya pengajaran, serta pengaruhnya di Indonesia.
3.      Memahami gagasan pokok dua tonggak pemikiran pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pendidikan
        Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dimulai sejak manusia itu ada. Dengan adanya pendidikan manusia akan memiliki bekal untuk membantu hidupnya dan membangun negaranya. Pendidikan bisa berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Manusia mendapatkan pendidikan formal dari suatu lembaga pembelajaran atau sekolah, sedangkan manusia mendapat pendidikan non formal dari kehidupan sehari- hari seperti sopan santun, sikap dalam kehidupan sehari- hari dalam masyarakat.
       Pendidikan itu sendiri adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).
jadi, jika di simpulkan pendidikan itu memiliki beberapa pengertian yaitu ,
1.   Pendidikan dalam arti (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya yang dapat mempengaruhi suatu proses pertumbuhan individu dan perkembangannya, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir
2.   Pendidikan dalam arti (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, masyarakat, maupun sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepada pendidik agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Jadi secara umum
3.      Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan serta untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berguna  untuk menentukan tujuan hidup, sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk kearah yang lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang- orang berkwalitas, yang dimulai dari keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah.

B.   Klasifikasi Aliran-aliran dalam dunia pendidikan
Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-alira itu yang harus dipahami. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan. Dalam dunia pendidikan setidaknya terdapat 3 macam aliran pendidikan, yaitu aliaran klasik, aliran modern dan aliran pendidikan pokok di Indonesia. Adapun aliran-aliran klasik pendidikan dapat diklasifikasikan yaitu,
  1. Aliran Empirisme
Aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata  melalui proses lingkungan yang ditempatinya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung (Joseph, 2006). Artinya segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik. Bahwa hanya lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
John Locke (dalam Joseph: 2006) tak ada sesuatu dalam jiwa yang sebelumnya tak ada dalam indera. Ini berarti apa yang terjadi, apa yang mempegaruhi apa yang membentuk perkembangan jiwa anak didik adalahlingkungan melalui pintu gerbang inderanya yang berarti tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa melalui proses penginderaan.
  1. Aliran Nativisme.
Teori ini merupakan kebalikan dari teori empirisme, yang mengajarkan bahwa anak lahir sudah memiliki pembawaan baik dan buruk. Perkembangan anak hanya ditentukan oleh pembawaanya sendiri-sendiri. Lingkungan sama sekali tidak mempengaruhi apalagi membentuk kepribadian anak. Jika pembawaan jahat akan menjadi jahat, jika pembawaanyan baik akan menjadi baik. Jadi lingkungan yang diinginkan dalam perkembangan anak adalah lingkungan yang tidak dibuat-buat, yakni lingkungan yang alami.
  1. Aliran Konvergensi.
Faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting, keduanya tidak dapat dipisahkan sebagaimana teori nativisme teori ini juga mengakui bahwa pembawaan yang dibawa anak sejak lahir juga meliputi pembawaan yang baik dan pembawaan yang buruk. Pembawaan yang dibawa anak pada waktu lahir tidak dapat berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan pembawaan tersebut. William Stern (dalam Tim Dosen 2006: 79) mengatakan bahwa perkembangan anak tergantung dari pembawaan dari lingkugan yang keduanya merupakan sebagaiman dua garis yang bertemu atau menuju pada satu titik yang disebut konvergensi.
  1. Aliran Naturalisme.
Aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori nativisme bahkan kadang-kadang disamakan. Aliran Naturalisme mempunyai perbedaan-perbedaan tertentu yaitu dalam teori ini mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah memiliki pembawaan sendiri-sendiri baik bakat minat, kemampuan, sifat, watak dan pembawaan-pembawaan lainya. Pembawaan akan berkembang sesuai dengan lingkungan alami, bukan lingkungan yang dibuat-buat. Dengan kata lain jika pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk mempengaruhi perkembangan anak seperti mengarahkan, mempengaruhi, menyiapkan, menghasilkan apalagi menjadikan anak kearah tertentu, maka usaha tersebut hanyalah berpengaruh jelek terhadap perkembangan anak. Tetapi jika pendidikan diartikan membiarkan anak berkembang sesuai dengan pembawaan dengan lingkungan yang tidak dibuat-buat (alami) maka pendidikan yang dimaksud terakhir ini berpengaruh positif terhadap perkembangan anak.
C.         Pengaruh aliran klasik pendidikan terhadap pendidikan di Indonesia
Aliran dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia, banyak pakar pendidikan memberikan makna positif terhadap dunia pendidikan. Adapun pendidikan juga memiliki pengaruh yang erat terhadap lingkungan sekitar,. Berikut dijelaskan pengaruh dari aliran pendidikan.
a)      Pengaruh aliran klasik pendidikan terhadap Pelaksanaan pendidikan di Indonesia
      Aliran pendidikan sangat berpengaruh dalam menerapkan pendidikan di indonesia yakni dapat meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan belajar mengajar suatu pendidikan baik yang bersifat menyeluruh maupun bersifat beberapa komponen saja. Misalnya:
1.      Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven. Alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosional, sehingga anak menaruh perhatian yang spontan terhadap segala sesuatu yang diberikan kepadanya asal itu didasarkan dan diambil dari alam sekitarnya.  Beberapa prinsip gerakan pendidikan heitmakunde menurut Fr. A. Finger dari jerman :
a.       Dengan pengajaran alam sekitar guru dapat meragakan secara langsung, atau mewujudkan sesuai dengan sifat-sifat atau dasar orang pengajar.
b.      Pengajaran alam sekitar membrikan ksempatan agar anak menjadi aktif atau giat
c.       Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaraan totalitas.yaitu pengajaran dengan garis besarnya sebagai berikut:
·         Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pengajaran dalam daftar pengajaran, tetapi guru memahami tujuan pengajaran.
·         Suatu pengajaran yang menarik minat, dan dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang di ambil dari alam sekitarnya.
·         Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengjaran yang berhubungan secara erat dan teratur
·         Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yangkukuh dan tidak verbalistis
·         Pengajaran alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak
Pada intinya, alam sekitar memiliki kaitan penting dlam sebuah pengajaran untuk seorang anak karena alam sekitar dapat bermanfaat sebagai sumber belajar anak, anak akan lebih menghargai, mencintai dan melestarikan lingkungannya. 
2.      Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre d’interet. Declory bmenyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu
a.         Metode global(keseluruhan)
Dari hasil penelitian bahwa anak-anak mengamati dan mengingat Secara keseluruhan lebih dari pada bagian-bagian yang mendasar, misalnya anak-anak lebih mudah belajar kalimat dari pada belajar kata-kata lepas.
b.      Centra d’interet (pusat-pusat minat)
Anak-anak mempunyai minat yang spontan, misalnya minat yang ditimbulkan oleh guru akibat dari proses pengajaran, minat spontan terhadap diri sendiri dibedakan menjadi yaitu, dorongan memprtahankan diri, dorongan mencari makan dan minum, dorongan memelihara diri. Sehingga dorongan-dorongan inilah dapat digunakn sebagai pusat-pusat minat.
3.      Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya. dengan kata lain, sekolah berkewajiban menyiampkan warga Negara yang baik, yakni:
·        Tiap orang adalah pekerja dalam salah atu lapangan jabatan
·        Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan Negara
·        Dalam menunaikan kedua tugas tersebut haruslah selsu di usahakan kesempurnaanya, agar dengan jalan iti tiap warga Negara ikut membantu mempertinggi dan menyempurnakan kesusilan dan keselmatan Negara.
Pada intinya, pekerjaan yang dipentingkan yaitu pekerjaan tangan bukan pekrjaan otak, sebab pekerjaan tangan adalah dasar dari saegala pengetahuan adat, agama, bahasa, kesenian, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Adapun sekolah kerja dapat dibedakan menjadi tiga golongan besar:
·         Sekolah-sekolah perindustrian (tukang cukur, tukang cetak dan lain-lain)
·         Sekolah-sekolah perdagangan ( makanan, pakaian, asuransi, dan lain-lain)
·         Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang diharapkan akan menghhasilkan warga Negara yang baik.
4.      Pengajaran Proyek
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk mesmandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju khusus. Dalam Pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihan terhadap pekerjaan, merancang serta memimpinnya.
b)     Pengaruh aliran klasik pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
      Telah diketahui bahwa aliran pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan sangat berkaitan dengan kegiatan belajar, mengajar di sekolah, namun dasar-dasar pemikirannya harus tetap ditentukan oleh aspek konseptual maupun operasiona, sehinga asas pkoknya menjiwai kebijakan-kebijakan pendidikan dalam masyarakat atau Negara tersebut sebagai contoh penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dalam sekolah berfungsi untuk mendekatkan peserta didik dengan lingkungannya, berkembangnya sekolah kejuruan bertujuan untuk memupuk semangat kerja sama multidisiplin dalam menghadapi masalah. Artinya pengaruh dari aliran klasiknya yaitu aliran Empirisme, yang  menyatakan bahwa keterampilan, pengetahuan seseorang itu dipengaruhi oleh factor lingkungannya.
c)      Pengaruh aliran klasik pendidikan terhadap pemikiran pendidikan di Indonesia
Aliran pendidikan sangat berhubungan erat dengan pemikiran pendidikan di Indonesia, misalnya kajian tentang pemikiran pendidikan empirisme dan nativisme, yang sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan pemahaman tentang bagaimana seseorang menerapkan system pendidikan bagi dirinya sendiri pendidikan. Aliran klasik pendidikan mengandung pengertian bahwa pendidikan itu didasarkan atas pendekatan dengan lingkungan sekitarnya dimana prilaku seseorang dapat di lihat dari pembawaan yang alami atau baik buruknya tergantung dari bawaan lahir yang disertai dengan pemahaman seseorang. Misalnya pembawaan seorang anak memiliki potensi atau bakat keterampilan seni yang tinggi, namun uapaya yang dilakukan untuk mengembangkannya yaitu dengan mendukungnya faktor lingkungan dalam upaya membimbing dengan mengembangkan keterampilan dan kemampuan anak secara optimal. Pada intinya kajian pendidikan yang dimaksud adalh aliran klasik empirisme, dan nativisme.
D.      Dua “aliran” pokok pendidikan di Indonesia
      Dua “aliran” pokok pendidikan di Indonesia itu adalah perguruan Taman siswa dan Ruang   pendidikan INS kayu tanam. Kedua aliran ini di pandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia. Berikut ini akan di jelaskan tentang pendidikan tamansiswa dan pendidikan INS kayu taman:
1.      Perguruan kebangsaan Taman Siswa
      Perguruan kebangsaan Taman didirikan oleh ki hadjar dewantara pada tanggal 3 juli 1932 di Yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasa, lalu mendirikan Taman Indria (TK), dan kursus guru, selanjutnya Taman Muda (SD), disusul Taman Dewasa (SMP) merangkap taman guru, kemudian berkembang hingga sekarang meliputi taman madya, prasarjana, ndan sarjana wiyata. Dengan demikan taman siswameliputi berbagai jenjang prasekolah yaaitu, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
·     Asas dan tujuan Taman Siswa
Tujuh asas Taman Siswa yang di sebut “asas 1922” yaitu:
1.   Bahwa setiap orang memiliki hak untuk mengatur dirinya sendiri, artinya keinginan tercapainya kehidupan yang tertib dan damai .
2.   Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah baik lahir maupun batin. Artinya prinsip belajar para siswa harus berpikir yaitu siswa harus di biasakan mencari/menemukan sendiri nilai pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa tidak selalu bertumpu untuk menerima saja.
3.   Bahwa pengajaran harus di dasarkan pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri. Artinya Taman Siswa mencegah system pendidikan yang meniru pola hidup pendidikan kebarat-baratan karena dapat mengakibatkan terpisahnya pelajar rakyat jelata dan pelajar pada umumnya.
4.   Bahwa pengajaran harus tersebar di seluruh plosok masyarakat.
5.   Bahwa konsekuensi atau kekuatan hidup harus dilakukan dengan mutlak kekuatan sendiri, yang artinya keharusan untuk hidup sederhana dan hemat.
6.   Dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklhasan lahir dan batin.
      Adapun tujuan dari Taman Siswa yaitu:
1.   Taman Siswa sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai
2.   Taman Siswa bertujuan untuk membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin.
2.      Ruang Pendidik INS Kayu Taman
      Ruang paendidik INS ( inonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Muhammad safei pada 31 oktober 1926 di kayu Taman (Sumatra Barat).
·   Asas dan tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Taman
        Pada awal didirikannya, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut:
1.Berpikir logis dan rasional
2.Keaktifan atau kegiatan
3.Pendidik masyarakat
4.Memperhatikan pembawaan anak
5.Menentang intelektualisme
        Adapun tujuan dari Ruang Pendidik INS yaitu:
1.   Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
2.   Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyaraka
3.   Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
4.   Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab
5.   Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
      Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, hingga sekarang terus berkembang dan sangat berpengaruh pada pendidikan di Indonesia. Hasil pemikiran tersebut, disebut dengan aliran pendidikan.  Namun di sisi lain Indonesia memiliki gagasan-gagasan tentang aliran pendidikan yakni, pendidikan Taman Siswa dan INS Kayu Taman. Kedua pendidikan tersebut sangat berperan penting terhadap pendidikan di Indonesia, dimana keduanya melakukan peubahan-perubahan dalam pemikiran dan pelakasaan pendidikan di Indonesia.
      Kajian tentang aliran pendidikan merupakan gerakan pendidikan yang dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap sebuah perubahan penerapan pendidikan kearah yang lebih baik dan berkualitas. Aliran pendidikan juga dapat membantu para pendidik untuk memberi kemudahan dalam pengajaran.
B.  Kritik dan Saran
Demikianlah makalah yang telah kami susun, mudah-mudahan dengan adanya makalah ini penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di kalangan mahasiswa, sehingga kita dapat mengetahui, mengerti dan memahami mengapa aliran-aliran pendidikan sangat berpengaruh dan berperan dalam dunia pendidikan .
Daftar Pustaka


Prof. Dr. Tirtarahardja U dan Drs. La Sulo S. L., 2005, Pengantar Pendidikan, Jakarta; Rineka Cipta.
http//www.alira-aliran klasik pendidikan.com




No comments:

Post a Comment

Post